Rabu, 12 Juni 2013

Meningitis ( Radang Selaput Otak )

            Penyakit meningitis menyerang selaput meninges dalam otak dan disebabkan oleh virus Neiserria Meningitidis. Jika terlambat ditangani, maka penyakit ini bisa merusak jaringan otak, saraf, sumsum tulang belakang dan bisa berakhir pada kematian.

Penularan virus meningitis ini bisa dibilang cepat bila ada kontak langsung dengan penderita.

Adapun Bakteri yang mengakibatkan Gejala meningitis adalah:
1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus)
Bakteri jenis ini merupakan salah satu penyebab terbanyak meningitis pada bayi dan anak-anak. Bakteri pneumococcus juga menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2. Neisseria meningitidis (meningococcus)
Terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakteri masuk kedalam peredaran darah damn mencapai otak, sehingga menjadi penyebab Penyebab Meningitis. Infeksi dari bakteri ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam.
3. Haemophilus influenzae (haemophilus)
Bakteri Haemophilus influenzae type b adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Infeksi jenis bakteri ini bisa diatasi dengan Pemberian vaksin (Hib vaccine).
4. Listeria monocytogenes (listeria)
Bakteri penyebab meningitis ini dapat ditemukan di banyak tempat, bahkan di dalam makanan yang telah terkontaminasi. Bakteri listeria berasal dari hewan peliharaan, dan makanan yang mungkin terkontaminasi oleh bakteri jenis ini adalah hot dog, keju dan daging sandwich.

           Meskipun begitu, jika berada dalam satu ruangan dengan penderita, bukan berarti Anda akan segera tertular karena medium penular yang cepat adalah air liur. Yang penting tidak ada kontak langsung. Namun, untuk jaga-jaga, sebaiknya Anda memakai masker ketika berada satu ruangan dengan penderita.

Gejala. Muncul beberapa hari setelah balita menderita batuk  pilek diare, yang merupakan tanda-tanda infeksi bakteri atau virus. Antara lain:
  • Demam (sekitar 39º C)
  • Lesu, lemah dan rewel.
  • Sakit kepala dan mata sensitif terhadap cahaya.
  • Kaku kuduk, kadang-kadang ruam kulit dan kulitnya berwarna kuning serta kejang.
  • Tidak mau makan, atau minum susu.
  • Kedinginan.
  • Menangis menjerit-jerik seperti kesakitan.
  • Ubun-ubun bayi yang masih terbuka mungkin tampak menonjol dan keras.
  • Pada bayi yang mash kecil, gejala-gejala klasik bisa terlihat malas menyusu, serta tampak lesu dan lemah sekali.
Masa inkubasi: 2-14 hari

Penanganan. Begitu balita terdiagnosa menderita meningitis, dia perlu dirawat di rumah sakit. Dengan penanganan yang maksimal, meningitis yang disebabkan bakteri dapat sembuh sekitar 3 minggu. Usahakan balita banyak mengonsumsi cairan dan istrirahat.
Berikut ada beberapa cara untuk mencegah penularan atau penyebaran virus meningitis.
  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Ajaklah seluruh keluarga atau kerabat Anda untuk selalu menjaga kebersihan dengan sering-sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Cuci tangan setelah dan sebelum makan, setelah ke kamar mandi, ketika berada di tempat umum, bermain dengan hewan peliharaan, atau setelah bermain di luar. Dengan selalu menjaga kebersihan, maka keluarga Anda dapat terlindungi dari wabah penyakit.
  • Jangan menggunakan alat makan, sedotan serta sikat gigi secara bersama-sama. Jadi, satu alat untuk satu orang. Ajarkan juga pada anak agar selalu menjaga barang atau milik mereka. Jangan sampai mereka menggunakannya bersama-sama teman mereka.
  • Makan makanan yang benar-benar matang. Pastikan makanan yang akan Anda makan memang sudah benar-benar matang. Jika Anda makan di tempat umum atau makan makanan cepat saji, mintalah pada penjual atau pegawainya agar makanannya dimasak hingga matang. Bagi wanita hamil, sebaiknya tidak makan makanan yang setengah matang seperti sate dan keju dari susu yang tidak disterilkan.
  • Jaga system imun tubuh Anda. Virus meningitis dapat dicegah dengan sistem imun tubuh yang bagus. Makanlah sayur dan buah dalam jumlah banyak.
  • Saat batuk atau bersin, tutuplah hidung dan mulut, begitu pun ketika ada orang yang bersin atau batuk di sekitar Anda.
  • Lakukan vaksin. Vaksin yang dapat dilakukan diantaranya:
o    Vaksin Haemophilus Influenzae Type B (hib) pada bayi usia 2 tahun.
o    Vaksin Pneumococcal Conjugate (PCV7) pada anak usia 2-5 tahun serta pasien kelainan paru-paru.
o    Vaksin Pneumococcal Polysacharide (PPSV) pada anak-anak dan dewasa.
o    Vaksin Meningicoccal Conjugate (MCV4) pada remaja usia 16 tahun dan biasanya memakai suntikan.




Dengan informasi ini semoga Anda dapat mencegah penularan penyakit yang disebabkan virus meningitis ini. Jaga selalu kesehatan Anda dan keluarga Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar